Langsung ke konten utama

Postingan

Gotong Royong Mengangkat Beban Pandemi!

Gotong Royong Mengangkat Beban Pandemi! Sewaktu masih kecil kamu pasti pernah mendengar, atau setidaknya pernah membaca salah satu peribahasa Indonesia yang berbunyi “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing” . Arti sederhana dari peribahasa tersebut adalah, bahwa ketika suatu pekerjaan dilakukan secara bersama-sama maka pekerjaan itu akan terasa lebih mudah. Bentuk sederhana dari peribahasa tersebut seperti apa?. Saat kamu bersekolah, mungkin setiap hari Jum’at ada jadwal kerja bakti membersihkan sekolah sebelum memulai pelajaran. Atau ketika hari minggu, Pak RT tempat tinggalmu akan mengajak untuk membersihkan lingkungan di sekitar kompleks rumahmu. Bagi kita di Indonesia, kegiatan saling bersatu padu dalam melakukan pekerjaan ini lebih dikenal sebagai budaya “ Gotong Royong ”. Budaya gotong royong di Indonesia telah dikenal mulai dari zaman nenek moyang kita, hingga waktu zaman penjajahan pun, seluruh rakyat Indonesia dari Sabang hingga Merauke bersatu padu untuk mengusir para
Postingan terbaru

Indonesia menyetujui peraturan untuk mengebiri secara kimiawi pedofil. Seberapa efektif itu?

Presiden Joko Widodo "Jokowi" baru-baru ini menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) mengenai pengebirian kimiawi terhadap pelaku kekerasan seksual terhadap anak. Diumumkan minggu ini, Jokowi menyetujui undang-undang tersebut pada bulan Desember untuk "memberikan efek jera bagi para pelaku, dan mencegah kekerasan seksual terhadap anak-anak". menurut siaran pers dari Kabinet Indonesia. Rancangan peraturan tersebut pertama kali diajukan dan diratifikasi oleh DPR pada tahun 2016. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan pada saat itu bahwa praktisi medis secara etis tidak dapat mengebiri orang tanpa adanya pedoman yang tepat. Di bawah peraturan baru ini, mereka yang melakukan kekerasan atau mengancam secara seksual terhadap anak - yang didefinisikan sebagai mereka yang berusia di bawah 18 tahun - akan menjalani kebiri kimia untuk jangka waktu maksimal dua tahun. Nama pelaku juga akan diumumkan ke publik dan berpotensi untuk dipasangkan alat pendeteksi elektronik yang m

Kontrasepsi - Pandangan Gereja Katolik

Pengantar Pandangan Kristen tentang kontrasepsi lebih berasal dari ajaran gereja daripada kitab suci, hal ini karena Alkitab sendiri tidak banyak berbicara tentang subjek tersebut. Akibatnya, seringkali pemahaman umat Kristiani tentang pengendalian kelahiran didasarkan pada interpretasi yang berbeda mengenai hal perkawinan, seks, hingga keluarga. Penerimaan Kristen akan kontrasepsi masih relatif baru; semua gereja tidak menyetujui penggunaan kontrasepsi buatan sampai awal abad ke-20. Di zaman modern, gereja-gereja memiliki pandangan yang berbeda tentang hal benar dan salahnya penggunaan kontrasepsi. Gereja Protestan Liberal sering mengajarkan bahwa penggunaan kontrasepsi dapat diterima, selama tidak digunakan untuk mendorong atau mengizinkan perilaku Promiskuitas . Gereja-gereja yang kurang liberal hanya menyetujui penggunaan kontrasepsi bagi orang-orang yang menikah. Sejak gereja-gereja ini menganggap seks di luar nikah sebagai "salah" secara moral (atau jika tidak salah, ad